休闲

Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

字号+ 作者:quickq ios版官方 来源:娱乐 2025-05-25 12:59:07 我要评论(0)

Jakarta, CNN Indonesia-- Banyak orang mengklaim bahwa perempuanmembutuhkan waktu tiduryang lebih pan quickq买了后怎么用

Jakarta,quickq买了后怎么用 CNN Indonesia--

Banyak orang mengklaim bahwa perempuanmembutuhkan waktu tiduryang lebih panjang dibandingkan laki-laki. Benarkah demikian?

Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

Salah satu alasan yang paling sering digunakan adalah karena perbedaan hormon pada perempuan dan laki-laki. Selain itu, otak perempuan yang bekerja lebih cepat juga dianggap membuat waktu tidur yang dibutuhkan lebih panjang.

Namun, melansir Channel News Asia, tak ada penelitian ilmiah yang bisa menunjukkan klaim tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • 7 Buah Meningkatkan Kecerdasan Otak, Bikin Daya Ingat Kuat Anti-Pikun
  • 7 Minuman Sehat untuk Dikonsumsi Pagi Hari, Ada Kopi?
  • 5 Minuman Sebelum Tidur Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

"Tetapi itu tidak berarti mereka [perempuan] membutuhkan lebih banyak tidur," ujar Bertisch.

Hanya ada segelintir penelitian yang mengevaluasi perbedaan durasi tidur antara perempuan dan laki-laki. Pada 2013, para peneliti di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa perempuan menghabiskan rata-rata 11 menit lebih banyak waktu tidur daripada laki-laki.

Namun, penelitian di atas juga tak berarti menjelaskan bahwa perempuan tidur lebih lama daripada laki-laki. Penelitian juga menjelaskan, waktu yang dilaporkan partisipan mencakup menit yang dihabiskan untuk mencoba tidur.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa perempuan hampir lima kali lebih mungkin melaporkan gangguan tidur daripada laki-laki.

Penyebab gangguan tidur pada perempuan

Young woman lying in bedIlustrasi. Perempuan lebih cenderung mengalami insomnia dibandingkan laki-laki. (Istockphoto/bymuratdeniz)

Pada dasarnya, para peneliti tak memiliki jawaban yang jelas soal mengapa perempuan punya kecenderungan mengalami gangguan tidur. Namun, para ahli memiliki beberapa teori.

Psikolog klinis Shelby Harris mengaitkan hal tersebut dengan hormon progesteron. Hormon ini, lanjut dia, dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik. Saat progesteron menurun tepat sebelum menstruasi, kualitas tidur perempuan cenderung menurun.

"Perempuan juga sering melaporkan kesulitan tidur selama masa menjelang dan setelah menopause, saat kadar hormon berubah," jelas Harris.

Selain itu, perempuan juga cenderung melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan laki-laki. Hal ini bisa membuat mereka sulit tertidur.

Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah menjadi lebih umum pada perempuan seiring pertambahan usia.



(asr/asr)

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Daftar 20 Kota Paling Bahagia di Dunia, Jakarta Tak Termasuk

    Daftar 20 Kota Paling Bahagia di Dunia, Jakarta Tak Termasuk

    2025-05-25 12:23

  • Prabowo Berapi

    Prabowo Berapi

    2025-05-25 11:59

  • 3 Daun untuk Kesehatan Jantung, Cara Alami Mencegah Kematian Dini

    3 Daun untuk Kesehatan Jantung, Cara Alami Mencegah Kematian Dini

    2025-05-25 11:07

  • Terdaftar atau Tidak? Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Sekarang Juga!

    Terdaftar atau Tidak? Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Sekarang Juga!

    2025-05-25 10:26

网友点评