Realisasi Bansos Baru Rp43,6 triliun di April 2025, Data Tunggal Jadi Alasan!
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) hingga April 2025 mencapai Rp43,6 triliun atau setara 32,3 persen dari pagu anggaran dalam APBN 2025. Angka ini turun 21,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp55,5 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menjelaskan, realisasi belanja bansos pada April saja tercatat sebesar Rp4,7 triliun. Sebelumnya, hingga akhir Maret, nilai belanja bansos telah mencapai Rp38,9 triliun.
“Kalau dilihat, belanja bansos sudah mencapai Rp43,6 triliun. Memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” ujar Suahasil, dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Realisasi Belanja Bansos Capai Rp38,9 tiliun Hingga Maret 2025
Menurut Suahasil, penurunan realisasi bansos terjadi karena sejumlah program masih dalam tahap pemadanan, validasi, dan penyesuaian data dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi sasaran penerima manfaat.
“Tapi penurunan ini karena beberapa program sedang dalam tahap validasi dan penyesuaian dengan data tunggal sosial ekonomi nasional,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) hingga April 2025 baru mencapai Rp7,3 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,5 triliun. Meski demikian, Suahasil memastikan bahwa sebagian besar pembayaran untuk kuartal II/2025 akan dilakukan pada Mei dan Juni mendatang, dan jumlah penerima tidak mengalami perubahan.
Program Indonesia Pintar (PIP) juga mencatatkan penurunan signifikan. Hingga April 2025, pemerintah telah menyalurkan Rp1,5 triliun untuk 2,9 juta siswa. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, angkanya mencapai Rp5,9 triliun untuk 9,4 juta siswa.
Baca Juga: Badai PHK Nasional, Puan Maharani Minta Pemerintah Berikan Bansos dan Pendampingan
Realisasi belanja untuk kartu sembako juga menurun. Sampai April 2025, dana yang digelontorkan hanya Rp10,9 triliun untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Padahal, pada April 2024 lalu, angkanya mencapai Rp16,5 triliun untuk 18,7 juta KPM. Menurut Suahasil, penurunan ini kembali disebabkan oleh proses validasi data meski jumlah penerima relatif tidak berubah.
“Validasi dengan data tunggal ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan sasaran dalam belanja perlindungan sosial kita,” tuturnya.
Sementara itu, untuk pembayaran iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Suahasil memastikan seluruh proses berjalan sesuai jadwal tanpa hambatan. Pemerintah menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh penerima bantuan.
"Jadi seluruh penerima bantuan tetap memiliki akses terhadap layanan kesehatan apabila menghadapi risiko kesehatan," ujarnya.
Untuk Program KIP Kuliah, pada 2025 pemerintah menyalurkan bantuan kepada 798.200 mahasiswa dengan total anggaran lebih dari Rp7,4 triliun.
相关文章:
- Tengku Zul Terheran
- 10 Bandara Paling Berkembang Pesat di Asia Tenggara, Ada 2 Punya RI
- Airlangga Bertemu Surya Paloh, Ace Hasan: Nasdem Bin Golkar
- 33 Ide Kata
- 美国加州大学洛杉矶分校怎么样?
- Cara Ajukan SIKM: Surat Izin Keluar Masuk DKI Jakarta
- Penyakit Dinga Dinga Uganda yang Bikin Perempuan Uganda 'Menari'
- Terduga Teroris Abu Hamzah Tanam 4 Bom Sebagai Ranjau di Halaman Rumah
- 日本大学环艺设计排名TOP6详情一览!
- 2025世界顶级服装设计学校排名
相关推荐:
- 德国艺术硕士留学申请指南!
- Kemungkinan Andi Arief Hanya Direhabilitasi, Karena Korban?
- Gerindra Desak Anies Segera Akhiri...
- Cara Efektif Tim Dokter Mayapada Hospital Atasi Stroke Sumbatan
- Anies Bagai Baterai Dicas 110 Persen Saat Mulai Pidato Kebangsaan, Singgung Mafia yang Berkuasa
- 2025年国外电影学院排名
- Daftar Shio Paling Sial di Tahun 2025, Lebih Hati
- VIDEO: Kemeriahan Perayaan Matahari Musim Dingin di Stonehenge
- Komisaris Utama Sritex Ditangkap, Kejagung Bilang Masih Berstatus Saksi
- VIDEO: Unik Stasiun Kereta Bawah Tanah Stockholm, Penuh Mural
- Perantara Suap Djoko Tjandra
- BI Rate Dipangkas Jadi 5,5%, Ekonom: Langkah Taktis dan Pro Pertumbuhan
- Renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, Perutusan jadi Saksi
- Ada yang Berubah dari Gejala DBD Saat Ini, Apa Sebabnya?
- Tim Densus 88 Tangkap 3 Tersangka Teroris di Tiga Tempat Berbeda
- Chusnunia Chalim Wakil Gubernur Lampung Dipanggil KPK: Klarifikasi Harta Kekayaan
- Miss Universe 2023 Sheynnis Palacios Diasingkan dari Negaranya
- 日本艺术生留学要求你满足了吗?
- 香港美术专业研究生申请条件及留学费用
- Guyonan Jokowi, Tiba